Beberapa hari ini kita banyak mendengar wacana tentang turunnya harga BBM di Indonesia dikarenakan harga minyak dunia telah turun 50% dari harga ketika Presiden mengambil kebijakan menaikkan harga BBM. Dulu ketika menaikkan harga BBM Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan harga BBM masih mungkin akan naik jika harga minyak dunia naik, dan sebaliknya harga BBM akan turun jika harga minyak dunia turun. Ternyata menurunkan harga BBM di Indonesia ini lebih rumit, ada banyak variabel yang harus diperhitungkan, lebih rumit dari mengambil kebijakan untuk menaikkannya. Saya heran, kenapa yang kebijakan yang menyusahkan rakyat mudah diambil sedangkan kebijakan yang menguntungkan rakyat jadi lebih sulit untuk diambil. Namun bagaimanapun keadaannya, pemerintah selalu mengatakan dasar utama pertimbangan mereka adalah rakyat.
Ada banyak argumentasi (baca = alasan) pemerintah tentang belum juga diambilnya kebijakan turunnya harga BBM. Meski sudah terprediksi sebelumnya, tapi tetap saja rasa prihatin sulit lepas melihat fakta sosial ini. Beberapa alasan itu adalah harus mempertimbangkan revisi anggaran tahun 2008, apakah masih ada dana subsidi yang tersedia untuk mendukung penurunan harga BBM. Kemudian masih kata mereka, meski harga dunia turun sampai hanya $61 ribu per barel, namun di Indonesia biaya produksi minyak masih menyentuh kisaran $73 ribu per barel. Selain itu kondisi ekonomi Indonesia masih labil dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Namun demikian, saya masih yakin bahwa Presiden SBY akan mengambil kebijakan menurunkan harga BBM. satu-satunya alasan keyakinan saya itu adalah SBY membutuhkan momentum untuk menaikkan citranya yang terus menurun. Ia mendapatkan momentum itu jika ia menurunkan harga BBM. Dan itu adalah energi yang sangat dibutuhkan SBY dalam menghadapi Pilpres tahun depan.
(Catatan: posting ini aku tulis kemarin malem, tapi pagi ini SBY menyatakan akan menurunkan harga BBM. Ga nyangka secepat ini)
Ada banyak argumentasi (baca = alasan) pemerintah tentang belum juga diambilnya kebijakan turunnya harga BBM. Meski sudah terprediksi sebelumnya, tapi tetap saja rasa prihatin sulit lepas melihat fakta sosial ini. Beberapa alasan itu adalah harus mempertimbangkan revisi anggaran tahun 2008, apakah masih ada dana subsidi yang tersedia untuk mendukung penurunan harga BBM. Kemudian masih kata mereka, meski harga dunia turun sampai hanya $61 ribu per barel, namun di Indonesia biaya produksi minyak masih menyentuh kisaran $73 ribu per barel. Selain itu kondisi ekonomi Indonesia masih labil dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Namun demikian, saya masih yakin bahwa Presiden SBY akan mengambil kebijakan menurunkan harga BBM. satu-satunya alasan keyakinan saya itu adalah SBY membutuhkan momentum untuk menaikkan citranya yang terus menurun. Ia mendapatkan momentum itu jika ia menurunkan harga BBM. Dan itu adalah energi yang sangat dibutuhkan SBY dalam menghadapi Pilpres tahun depan.
(Catatan: posting ini aku tulis kemarin malem, tapi pagi ini SBY menyatakan akan menurunkan harga BBM. Ga nyangka secepat ini)
2 komentar:
Wah prediksinya langsung terbukti mas. Tadi pagi pas lihat berita di TV, SBY bakal nurunin harga BBM. Sekarang masih diitung..
Wah ngomongin politik ya.. Mas ulasan bolanya sekarang kok ga pernah muncul..
Posting Komentar