Setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk melakukan pemilihan dan perhitungan ulang di 3 kabupaten di Madura, Pilkada Jatim memasuki babak ketiga yang paling krusial dan menentukan pemenang perebutan kursi Gubernur Jatim. Sementara, perhitungan suara tanpa memasukkan 3 kabupaten tersebut pasangan Kaji menang kurang lebih 60 ribu suara. Keputusan MK ini membawa konsekuensi pengeluaran anggaran daerah yang diperkirakan sedikitnya 20 Milyar. Jika digabungkan dengan biaya pilkada putaran I yang senilai 550 Milyar dan putaran II yang menelan biaya 250 Milyar, maka total biaya Pilkada Jatim tidak kurang dari 820 Milyar rupiah. Biaya sebesar itu digunakan untuk memilih Gubernur yang jelas-jelas bukan kehendak mayoritas masyarakat Jawa Timur, hal ini bisa dilihat dari angka Golput yang tinggi. Bagi mereka yang bertarung, biaya sebesar itu hanya dianggap sebagai konsekuensi pesta demokrasi, meski saya lebih suka menyebutnya dengan hura-hura politik.
Uang sebesar itu jika saja digunakan untuk membenahi sekolah-sekolah yang rusak dengan subsidi satu sekolah 100 juta, maka ada sekitar 8.200 sekolah yang akan mengalami pembenahan. Belum lagi jika para donatur biaya kampanye pasangan calon gubernur mau memberikan urunan senilai dengan yang mereka keluarkan untuk kampanye, maka ada banyak hal yang bisa kita lakukan dengan dana sebesar itu. Di tengah hiruk pikuk demontrasi para buruh yang meminta UMK senilai dengan KHL, biaya pilkada jatim bisa digunakan untuk menggaji 820.000 buruh. Jadi menurut anda, layakkah uang sebesar itu untuk Pilkada Jatim ?
Uang sebesar itu jika saja digunakan untuk membenahi sekolah-sekolah yang rusak dengan subsidi satu sekolah 100 juta, maka ada sekitar 8.200 sekolah yang akan mengalami pembenahan. Belum lagi jika para donatur biaya kampanye pasangan calon gubernur mau memberikan urunan senilai dengan yang mereka keluarkan untuk kampanye, maka ada banyak hal yang bisa kita lakukan dengan dana sebesar itu. Di tengah hiruk pikuk demontrasi para buruh yang meminta UMK senilai dengan KHL, biaya pilkada jatim bisa digunakan untuk menggaji 820.000 buruh. Jadi menurut anda, layakkah uang sebesar itu untuk Pilkada Jatim ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar