Ada dua bentuk kepemimpinan organisasi, yaitu kepemimpinan sosial dan kepemimpinan bisnis. Meskipun keduanya lahir dari rahim yang sama yaitu organisasi tapi watak keduanya sangatlah berbeda. Oleh karena itu jika seorang pemimpin sosial menggunakan kepemimpinan bisnis dia akan gagal, dan sebaliknya seorang pemimpin bisnis menggunakan kepemimpinan sosial ia juga akan gagal. Meski demikian, kombinasi antara kedua watak kepemimpinan tersebut jika dimungkinkan akan melahirkan sosok pemimpin yang unggul dan sukses.
Substansi kepemimpinan sosial adalah mencapai tujuan berdirinya sebuah organisasi sosial. Seperti sebuah organisasi perlindungan anak, maka dalam kepemimpinan sosial yang ingin dicapai adalah bagaimana cara melindungi anak. Pada prinsip umumnya, substansi kepemimpinan sosial adalah melayani kepentingan publik. Contoh organisasi sosial adalah LSM, negara atau kota, dll. Sedangkan pada kepemimpinan bisnis, yang ingin diraih adalah profit (keuntungan material). Contoh kepemimpinan bisnis adalah kepemimpinan dalam perusahaan. Berkembang pesatnya teori-teori kepemimpinan yang berbasis pada kepemimpinan bisnis membawa dampak yang cukup signifikan dalam kepemimpinan sosial, salah satu contonya adalah dalam kepemimpinan negara. Negara adalah organisasi sosial dimana tugas pemimpin adalah memberikan pelayan publik yang terbaik. Namun penerapan kepemimpinan bisnis dalam negara menjadikan para pemimpin negara hanya mengejar profit (keuntungan material) bagi diri sendiri dan golongan/partai dan bukannya kesejahteraan rakyat.
Oleh karena itu, sudah selayaknya dikembangkan secara mandiri teori-teori kepemimpinan sosial yang berbeda dengan kepemimpinan bisnis, yang lebih menekankan pada aspek keteladan, bukan hanya sekedar mengejar profit pribadi. Teori-teori ini juga tidak bisa hanya sekedar mencomot kepemimpinan bisnis yang kemudian dilandasi dengan moral. Karena saya lihat beberapa teori yang seperti itu mengalami kegagalan karena ketika dihadapkan pada pilihan pencapaian profit ataukah penerapan moral keteladanan, dan harus dipilih salah satu, maka bisa ditebak yang dipilih adalah pencapaian profit. Dan menurut saya, itulah yang terjadi pada negeri ini.
Substansi kepemimpinan sosial adalah mencapai tujuan berdirinya sebuah organisasi sosial. Seperti sebuah organisasi perlindungan anak, maka dalam kepemimpinan sosial yang ingin dicapai adalah bagaimana cara melindungi anak. Pada prinsip umumnya, substansi kepemimpinan sosial adalah melayani kepentingan publik. Contoh organisasi sosial adalah LSM, negara atau kota, dll. Sedangkan pada kepemimpinan bisnis, yang ingin diraih adalah profit (keuntungan material). Contoh kepemimpinan bisnis adalah kepemimpinan dalam perusahaan. Berkembang pesatnya teori-teori kepemimpinan yang berbasis pada kepemimpinan bisnis membawa dampak yang cukup signifikan dalam kepemimpinan sosial, salah satu contonya adalah dalam kepemimpinan negara. Negara adalah organisasi sosial dimana tugas pemimpin adalah memberikan pelayan publik yang terbaik. Namun penerapan kepemimpinan bisnis dalam negara menjadikan para pemimpin negara hanya mengejar profit (keuntungan material) bagi diri sendiri dan golongan/partai dan bukannya kesejahteraan rakyat.
Oleh karena itu, sudah selayaknya dikembangkan secara mandiri teori-teori kepemimpinan sosial yang berbeda dengan kepemimpinan bisnis, yang lebih menekankan pada aspek keteladan, bukan hanya sekedar mengejar profit pribadi. Teori-teori ini juga tidak bisa hanya sekedar mencomot kepemimpinan bisnis yang kemudian dilandasi dengan moral. Karena saya lihat beberapa teori yang seperti itu mengalami kegagalan karena ketika dihadapkan pada pilihan pencapaian profit ataukah penerapan moral keteladanan, dan harus dipilih salah satu, maka bisa ditebak yang dipilih adalah pencapaian profit. Dan menurut saya, itulah yang terjadi pada negeri ini.
1 komentar:
betul tuh harusnya kepemimpinan di negara kita dipimpin oleh orang-orang yg bener-bener memperjuangkan kepentingan masyarakat...
Posting Komentar