Satu lagi korban krisis ekonomi global melanda satu industri besar. General Motors, industri otomotif terbesar di Amerika dan nomer satu di dunia masih memikirkan kemungkinan untuk menyatakn perusahaan mereka mengalami bangkrut. Krisis likuiditas ini tidak terhindarkan seiring dengan merosotnya penjualan berbagai produk otomotif dari GM. Pada semester 1 tahun 2008 GM mencatat kerugian 18,7 miliar dolar AS. Pada tahun sebelumnya, GM juga mencatat kerugian sebesar 38,7 miliar dolar AS. Harga Saham GM di bursa saham juga menurun drastis, saat ini harganya menyentuh harga terendah dalam sejarah harga saham GM sejak 1943.
Sebelum menyatakan bangkrut mereka berencana mengajukan dana talangan ke kongres AS sebesar 25 miliar dolar AS. Tapi kongres menolak karena merasa para petinggi GM tidak memiliki kepekaan terhadap kondisi krisis dengan datang ke sidang kongres dengan menggunakan pesawat jet supermewah. Mereka dianggap tidak mau mengurangi gaya hidup mereka yang serba wah namun minta dana talangan dari rakyat. Para petinggi GM menyatakan akan berusaha sebisa mungkin untuk menghindari opsi bangkrut, karena mereka beranggapan menyatakan bangkrut bukan pemecahan masalah yang tepat.
Kondisi yang hampir sama juga dialami oleh Ford, produsen otomotif terbesar kedua di Amerika dan ketiga di dunia. Mereka juga mengajukan dana talangan ke kongres AS namun juga ditolak. Jika GM benar-benar menyatakan bangkrut, maka perekonomian AS akan semakin terpuruk, dan imbasnya terhadap dunia, rupiah juga akan negatif. Sepertinya krisis ini masih akan panjang dan tidak tahu kapan akan berakhir. Beberapa analisis mengatakan bahwa sekarang telah mulai terjadi pergeseran kekuatan dunia yang tidak lagi berkiblat pada Amerika. Munginkah nasib Amerika sama dengan Uni Sovyet? Kita tunggu saja beberapa tahun ke depan.
Sebelum menyatakan bangkrut mereka berencana mengajukan dana talangan ke kongres AS sebesar 25 miliar dolar AS. Tapi kongres menolak karena merasa para petinggi GM tidak memiliki kepekaan terhadap kondisi krisis dengan datang ke sidang kongres dengan menggunakan pesawat jet supermewah. Mereka dianggap tidak mau mengurangi gaya hidup mereka yang serba wah namun minta dana talangan dari rakyat. Para petinggi GM menyatakan akan berusaha sebisa mungkin untuk menghindari opsi bangkrut, karena mereka beranggapan menyatakan bangkrut bukan pemecahan masalah yang tepat.
Kondisi yang hampir sama juga dialami oleh Ford, produsen otomotif terbesar kedua di Amerika dan ketiga di dunia. Mereka juga mengajukan dana talangan ke kongres AS namun juga ditolak. Jika GM benar-benar menyatakan bangkrut, maka perekonomian AS akan semakin terpuruk, dan imbasnya terhadap dunia, rupiah juga akan negatif. Sepertinya krisis ini masih akan panjang dan tidak tahu kapan akan berakhir. Beberapa analisis mengatakan bahwa sekarang telah mulai terjadi pergeseran kekuatan dunia yang tidak lagi berkiblat pada Amerika. Munginkah nasib Amerika sama dengan Uni Sovyet? Kita tunggu saja beberapa tahun ke depan.
5 komentar:
Makin tidak jelas aja krisis global ini, kapan berakhir ya..
semakin lama banyak perusahaan besar yang bangkrut akibat krisis global ini
Krisis global memang perlu di waspadai, mudah2an bagi kita orang kecil dampaknya tidak terlalu berpengaruh,
Mudah2an Krisis Global ini tidak berpengaruh terhadap masyarakat kecil, dan secepatnya selesai
Mudah2an Krisis Global ini tidak berpengaruh bgi massyarakat kalangan bawah, dn segera selesai, Amin
Posting Komentar