Kita telah tahu bahwa Obama telah memenangkan Pemilu AS dan pada bulan Januari 2009 mendatang akan dilantik menjadi Presiden Amerika ke-44 menggantikan Bush. Pada awalnya banyak pengamat menyatakan bahwa kemenangan Obama pada polling-polling pra pemilu bisa merupakan ekspresi palsu akan kesungguhan orang-orang kulit putih bersedia memilih dan dipimpin oleh orang kulit hitam. Secara pemikiran orang kulit putih bisa menerima argumen bahwa orang kulit berwarna memiliki status, identitas dan kedudukan yang sama dengan orang kulit putih, namun jika mereka telah berada di bilik suara, maka seluruh pemikiran itu akan hilang digantikan dengan dorongan bawah sadar untuk tetap memilih calon Presiden dari ras kulit putih. Tapi kemenangan telak Obama terhadap Mc Cain, bahwa Amerika sedang mengalami perubahan.
Figur Obama sebagai calon Presiden Amerika memang sangat dominan jika dibandingkan dengan Mc Cain. Kecerdasan sangat kentara ketika ia menjawab berbagai pertanyaan dan kritik yang mengarah pada dirinya. Retorika ia juga sangat mengena dengan keinginan rakyat Amerika. Bahasanya yang lugas dan sederhana, mampu menyulut semangat perubahan di Amerika. Gabungan dua hal itu bisa dilihat ketika ia menjawab kritik banyak lawan politiknya yang menghubungkannya dengan Islam karena ia anak dari ayah yang beragama Islam yang notabene Islam memiliki citra yang sangat buruk. "Saya adalah orang yang tepat untuk membuka hubungan perdamaian dengan dunia Islam dan Timur Tengah. Kepada mereka saya bisa katakan saya adalah orang Kristen yang pernah tinggal di negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia". Semoga saja euforia kemenangan Obama bisa membawa dampak positif bagi Indonesia dan juga Islam. Amin.
Figur Obama sebagai calon Presiden Amerika memang sangat dominan jika dibandingkan dengan Mc Cain. Kecerdasan sangat kentara ketika ia menjawab berbagai pertanyaan dan kritik yang mengarah pada dirinya. Retorika ia juga sangat mengena dengan keinginan rakyat Amerika. Bahasanya yang lugas dan sederhana, mampu menyulut semangat perubahan di Amerika. Gabungan dua hal itu bisa dilihat ketika ia menjawab kritik banyak lawan politiknya yang menghubungkannya dengan Islam karena ia anak dari ayah yang beragama Islam yang notabene Islam memiliki citra yang sangat buruk. "Saya adalah orang yang tepat untuk membuka hubungan perdamaian dengan dunia Islam dan Timur Tengah. Kepada mereka saya bisa katakan saya adalah orang Kristen yang pernah tinggal di negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia". Semoga saja euforia kemenangan Obama bisa membawa dampak positif bagi Indonesia dan juga Islam. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar