Jumat, Mei 02, 2008

Chelsea Cetak Sejarah Baru

Untuk pertama kalinya Chelsea lolos ke babak Final Liga Champhion setelah menaklukkan Liverpool 3-2 di laga kedua semifinal kemarin. Pertandingan ini harus diselesaikan melalui babak tambahan waktu 2x15 menit dikarenakan sampai menit ke-90 kedudukan tetap 1-1 sehingga agregat gol keduanya imbang 2-2. Pertandingan ini sendiri jauh dari perkiraan banyak pengamat yang mengira pertandingan akan berjalan monoton dengan jumlah gol yang minim. Laga kemarin sungguh menegangkan dan menarik untuk ditonton. Tidak kalah dengan laga semifinal sehari sebelumnya antara MU dan Barcelona yang berakhir dengan kemenangan MU 1-0 setelah di laga pertama bermain imbang 0-0 di kandang Barcelona.
Tidak rugi rasanya begadang semalaman kalau jalannya pertandingan seperti kemarin. Chelsea unggul lebih dulu melalui gol Didier Drogma pada menit ke-33. Kedudukan tetap 1-0 sampai turun minum. Ketatnya pertandingan dengan tempo yang tinggi membuat pendukung Chelsea tidak bisa tenang meski sudah unggul satu gol. Dan kekawatiran itu benar-benar terjadi ketiga el-nino Torres menjebol gawang Chelsea pada menit ke-64. Torres yang lolos dari kawalan Carvalho dengan mudah memperdaya kiper Chelsea Petr Cech yang mati langkah menghadapi kecepatan Torres. Kedudukan tetap 1-1 sampai peluit panjang berbunyi. Dan pertandingan harus dilanjutkan pada babak perpanjangan waktu.
Sebenarnya ketika memasuki babak perpanjangan waktu saya sudah kawatir, kejadian tahun lalu terulang lagi ketika Chelsea kalah adu penalti dari Liverpool. Tapi saya sempat sumringah ketika tahu bahwa Torres ditarik digantikan Ryan Babel. Saya tidak tahu alasan Benitez menarik Torres karena menurut saya, walau tidak banyak menciptakan peluang, tapi kehadiran dan pergerakan tanpa bola Torres cukup merepotkan barisan pertahanan Chelsea.
Benar saja, belum berapa lama terjadi kemelut di depan gawang Pepe Reyna, dan Essien mampu mengambil peluang dengan melepaskan tendangan akurat yang tidak bisa ditahan oleh Reyna. Saya sudah beteriak girang saat itu. Tapi gol dianulir karena alasan outside. Meski dalam tayangan ulang memang terlihat 3 pemain Chelsea berada di depan gawang Liverpool tapi menurut saya itu tidak outside, karena ketiga pemain tersebut dalam posisi pasif dan tidak berusaha menerima bola. Yang seperti ini seharusnya tidak dinyatakan outside. Tapi keputusan wasit tidak dapat diganggu gugat. Saat gol itu dianulir saya sudah ngerasa gak enak. Jangan-jangan Chelsea bakal kena sial.
Tapi ketika beberapa menit kemudian Chelsea mendapatkan hadiah penalti karena Sammy Hippyia menjatuhkan Drogba, saya masih cemas begitu tahu Lampard yang ambil bola. Karena kondisi psikologisnya belum stabil sehubungan dengan meninggalnya sang ibu tercinta Pat Lampard. Tapi Lampard memang hebat. Ia menembak dengan arah yang tepat dan terjadilah gol itu. Dengan gol ini semangat pemain Chelsea kembali berlipat dan melahirkan gol yang kedua Drogba setelah mendapatkan umpan matang dari Anelka. Sebenarnya Liverpool sempat mencetak gol di babak kedua perpanjangan waktu, tapi itu tidak dapat menolong Liverpool, karena sampai peluit panjang, Chelsea tetap menang 3-2 dan unggul agregat 4-3. Akhirnya sejarah itu lahir. Pada laga ini Drogba juga mencetak rekor sebagai pemain Chelsea dengan jumlah gol terbanyak dalam sejarah Chelsea. Ahhh lega.. Akhirnya Chelsea merasakan juga nikmatnya laga final liga Champhion.

2 komentar:

Paams mengatakan...

bner2 penggila bola :o
cowok yaa..hehehe

Andre mengatakan...

Mudah2 chelsea bisa juara ya bro...